Jam Buka

Mon - Fri: 7AM - 7PM

Menampilkan: 1 - 6 dari 6 HASIL
judi

Kolaborasi Perkuat Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas se-Kota Surabaya, Portkesmas Bersama ICT Watch Bawakan Modul KAP dan Kebal Hoaks

29 April 2023 – Portal Kesehatan Masyarakat atau Portkesmas menyelenggarakan kegiatan pelatihan tenaga promosi kesehatan dari Puskesmas se-Kota Surabaya yang bertajuk pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dan Literasi Digital Kesehatan. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Portkesmas bersama Dinas Kesehatan Kota Surabaya didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, serta didukung pula oleh hotel mewah di kawasan Jawa Timur yaitu Golden Tulip Holland Resort Batu, Mercure Mirama Surabaya dan hotel berbintang di kawasan Jakarta yaitu Mercure Jakarta Cikini dan Ibis Styles Jakarta Simatupang.

dr. Kartika selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Surabaya memberikan sambutan dalam pelatihan KAP dan modul Kebal Hoaks

dr. Kartika Sri Rejeki, M.Kes, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Surabaya, membuka kegiatan dengan memberikan semangat dan apresiasinya kepada seluruh tenaga promosi kesehatan se-Kota Surabaya dengan diraihnya berbagai prestasi dan perhatian dunia kepada karya tenaga kesehatan di Kota Surabaya. Apresiasi juga diberikan kepada Portkesmas atas kolaborasinya dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya yang berkontribusi dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. “Harapan saya kegiatan ini bisa menjadi penguat kita dalam berbagai fokus dan upaya di masyarakat. Karena memang komunikasi adalah kunci keberhasilan berbagai program kesehatan masyarakat”, tambahnya.

Direktur Eksekutif Portkesmas, dr. Basra Amru, mengawali sesi pelatihan KAP dengan memberikan pengantar terkait prinsip dalam KAP yang dapat dimanfaatkan peserta pelatihan. “Saat kita mengomunikasikan pesan kesehatan kepada masyarakat, yang penting itu masyarakat senang dan mudah membayangkan. Jangan muluk-muluk dan terjebak dengan bahasa program, bahasa teknis, apalagi istilah-istilah baru di masyarakat”, ungkapnya.

dr.Aditya Putra selaku Direktur Program Portkesmas memberikan pelatihan modul KAP kepada tenaga promosi kesehatan Puskesmas se-Kota Surabaya

Pelatihan KAP difasilitasi oleh dr. Dhea Mangun, dr. Aditya Putra, dan Bayu Kresna dari Portkesmas. Pelatihan meliputi pengenalan prinsip dasar KAP, lengkap dengan praktik dan cerita pengalaman di lapangan. Para peserta juga dibekali dengan berbagai alat bantu seperti permainan yang dapat digunakan ketika berinteraksi dengan masyarakat. “Oleh karena itu, utamakan keakraban dan hubungan dibandingkan dengan sekadar keberhasilan program. Isu kesehatan masyarakat itu jangka panjang, sehingga butuh banyak kawan. Semisal kita berhasil mengajak orang merubah perilaku tetapi sebagai akibatnya mereka sakit hati, terpojok, atau terpaksa, itu yang jadi bahaya ke program-program kesehatan masyarakat lainnya kedepan. Kita utamakan keakraban dan kedekatan sembari menyisipkan pelan-pelan pesan dan pemahamannya”, tambah dr. Aditya.

Dalam membangun keakraban dengan warga, tenaga promosi kesehatan se-Kota Surabaya diingatkan pentingnya mencari simpul pada warga. Bayu Kresna selaku spesialis program Portkesmas menyampaikan bawa dalam bangun keakraban, mencari simpul dengan warga merupakan hal yang dapat aplikatif dilakukan. Mencari pengalaman yang sama dengan warga seperti riwayat adat, budaya, atau bahkan pengalaman kuliner atau hal-hal lainnya untuk memulai percakapan dengan warga. Hal tersebut dapat memposisikan warga dalam kondisi yang nyaman untuk berdialog dan menerima pesan dari komunikator. Selain itu dr.Dhea Mangun menambahkan pentingnya mendengarkan warga dahulu sebelum berbicara. “Ingat hukum timbal balik kebajikan, bila kita ingin didengarkan, maka harus mau mendengarkan. Bila kita ingin dihargai, maka harus menghargai. Dengan lebih dulu mendengarkan secara aktif dan fasilitatif, warga akan merasa dihargai dan mau mendengarkan pesan yang akan kita sampaikan”, ungkap dr. Dhea.

Savero Dwipayana, Tim ICT Watch, memberikan materi kebal hoaks kepada tenaga promosi kesehatan Puskesmas se-Kota Surabaya

Pelatihan KAP dilanjutkan dengan praktik, permainan, dan dan workshop modul kebal hoaks oleh ICT Watch yang diwakilkan Savero Dwipayana. “Jangan lupa ketika melihat informasi yang membuat emosi kita diacak-acak, bisa jadi informasinya tidak benar. Sehingga kita harus ingat, saring sebelum sharing, sabar sebelum sebar!”, tambahnya. Savero juga mengingatkan mudahnya untuk cek kebenaran informasi, misalnya dengan meneruskan pesan yang diduga hoaks kepada Whatsapp Bot Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan alat bantu lainnya yang lengkapnya dapat dicek di https://s.id/cekhoaks.  

Peserta Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas se-Kota Surabaya sedang melakukan praktik penggunaan nama dalam bangun keakraban

Kegiatan pelatihan bertajuk Pelatihan Komunikasi Antar Personal (KAP) dan Literasi Digital Kesehatan dalam upaya memastikan diri kebal hoaks tersebut merupakan komitmen bersama lintas sektor untuk memperkuat upaya kesehatan masyarakat di kota Surabaya. Pelatihan ini menggunakan modul KAP yang didesain oleh Risang Rimbatmaja dari UNICEF Indonesia dan modul kebal hoaks yang didesain oleh ICT Watch. Setelah sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan di Kota Bandung dan Kabupaten Kulon Progo dengan diikuti total lebih dari 150 peserta, kini berkat dukungan dari Golden Tulip Holland Resort Batu, Mercure Mirama Surabaya, Mercure Jakarta Cikini dan Ibis Styles Jakarta Simatupang, Portkesmas mendapatkan kesempatan untuk membawakan pelatihan dengan tema serupa di Pakuwon City Mall, Kota Surabaya pada 29 April 2023. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 150 perwakilan tenaga promosi kesehatan dari seluruh Puskesmas se-Kota Surabaya.


judi

Kolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan dan Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia Cabang Pacitan, Portkesmas Perkuat Tenaga Promosi Kesehatan dan Kader Kesehatan se-Kabupaten Pacitan.

15 Mei 2023 – Portal Kesehatan Masyarakat atau Portkesmas menyelenggarakan kegiatan pelatihan tenaga promosi kesehatan dan kader kesehatan se-Kabupaten Pacitan yang bertajuk pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dan Literasi Digital Kesehatan. Kegiatan ini merupakan kolaborasi Portkesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan dan Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat (PPPKMI) cabang Pacitan didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, serta didukung pula oleh hotel berbintang di kawasan Jakarta yaitu Jakarta yaitu Mercure Jakarta Cikini dan Ibis Styles Jakarta Simatupang. Kegiatan tersebut juga didukung oleh mitra lokal Batik Puspita, Tsabita Hijab, WR. Godong Ijo, dan Griya Fabil.

Ibu Ratna Susy Rahayu, S.Sos, M.Si, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, membuka kegiatan dengan mengapresiasi kerja keras para kader dan pengurus desa yang merupakan perpanjangan tangan tenaga kesehatan. “Melalui kader-kader lah misi kesehatan dapat bermanfaat bagi masyarakat. Kita semua baik dari Dinas Kesehatan, di pusat maupun di daerah, tidak akan bisa bekerja sendiri bila tidak ada panjenengan semuanya… Oleh karenanya kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Kepala Desa atas segala bentuk dukungannya”, ucapnya. Bapak Ismono, Kepala Desa Dadapan, Kecamatan Pringkuku, Kabupaten Pacitan yang berkenan menjadikan Balai Desa Dadapan sebagai lokasi kegiatan kali ini juga mengapresiasi dan mendukung kerja seluruh elemen desa untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat. “Kita dukung terus dan jangan halangi kreativitas kita dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat kita”, ungkapnya.

Ibu Ratna selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan
Bapak Ismono selaku Kepala Desa Dadapan memberikan sambutan dalam pelatihan KAP dan modul Kebal Hoaks

dr. Basra Amru selaku Direktur Eksekutif Portkesmas mengawali pelatihan dengan permainan lagu dan gerak sebelum kemudian memberikan pengantar terkait prinsip dalam KAP. “Di awal saat kita mengedukasi masyarakat, kita mulai bangun suasananya agar masyarakat sadar bahwa selama beberapa waktu kedepan akan ada permainan dan obrolan yang menyenangkan… Sehingga perhatian masyarakat akan ditujukan kepada kita. Seperti saat kita memilih apa yang mau kita tonton di televisi menggunakan remote, manusia memiliki remote untuk mengatur perhatiannya”, tambahnya.

Naaila Afifah selaku Spesialis Program Portkesmas membawakan sesi pelatihan modul KAP.

Pelatihan KAP difasilitasi oleh dr. Dhea Mangun, Naaila Afifah, dan dr. Aditya Putra dari Portkesmas. Pelatihan meliputi pengenalan prinsip dasar KAP, lengkap dengan praktik dan cerita pengalaman di lapangan. Alat bantu seperti modul, permainan, dan contoh kasus juga diberikan kepada peserta yang dapat digunakan ketika berinteraksi dengan masyarakat. “Prinsip pada KAP ini tentu tidak hanya digunakan ketika kita sedang melakukan edukasi, penyuluhan, atau berinteraksi dengan masyarakat di Posyandu dan Puskesmas saja. Tapi juga dilakukan sehari-hari, sehingga keakraban dapat dibangun, kenyamanan dapat dijaga, dan masyarakat menjadi dekat untuk kemudian siap menerima informasi dan berujung pada perubahan perilaku”, tambah Naaila.

Dalam membangun keakraban dengan warga, peserta diingatkan pentingnya menggunakan komunikasi non-verbal semaksimal mungkin pada warga. dr. Aditya Putra selaku Direktur Program Portkesmas menyampaikan bahwa dalam bangun keakraban, komunikasi non-verbal sangat penting karena lebih dulu sampai, menyasar ke perasaan, dan lebih dapat dipercaya dibandingkan komunikasi verbal. Selain itu, dr. Dhea Mangun mengajak peserta untuk merefleksikan bahwa untuk mengejar perubahan perilaku, lebih penting untuk mendahulukan mendengarkan dibandingkan berbicara. Ketika tiba kesempatan bagi kita untuk berbicara, dr. Dhea mengajak peserta untuk menggunakan perumpamaan dan pesan yang imajinatif. “Perumpamaan yang mudah dipahami, erat dengan budaya setempat, dan memfokuskan kepada perubahan perilaku, bukan pada bahasa teknis dan definisi baru menjadi kunci bagi kita ketika sudah giliran kita yang berbicara”, ungkap dr. Dhea.

Savero Dwipayana, Tim ICT Watch, memberikan materi kebal hoaks kepada peserta kader kesehatan se-Kabupaten Pacitan

Pelatihan KAP dilanjutkan dengan workshop dan penjelasan modul kebal hoaks oleh ICT Watch yang diwakilkan Savero Dwipayana. “Ingat Ibu Bapak semua ya, hoaks selalu menyasar kepada emosi. Sehingga ketika kita mendapatkan informasi dan merasa perasaan kita campur aduk, sabar dulu, tahan dulu, jangan buru-buru sebar hanya karena ingin dianggap hebat menjadi penyebar pertama dari informasi tersebut. Karena belum tentu informasi tersebut benar. Seringkali justru informasi yang membuat perasaan pembacanya campur aduk adalah informasi yang tidak benar”, tambahnya. Untuk mengecek kebenaran informasi kini sudah mudah, misalnya dengan meneruskan pesan yang diduga hoaks kepada Whatsapp Bot Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan alat bantu lainnya yang lengkapnya dapat dicek di https://s.id/cekhoaks. 

Peserta Kader Kesehatan se-Kabupaten Pacitan sedang melakukan praktik menggunakan kontak mata dalam membangun keakraban

Kegiatan yang dihadiri Kader Kesehatan se-Kabupaten Pacitan tersebut penuh dengan kemeriahan dan partisipasi aktif. “Kegiatan ini sangat menyenangkan karena saya jadi bisa mendapatkan cara berkomunikasi dengan masyarakat yang baik. Selain belajar, saya juga bisa mengenal teman latihan saya saat sesi membangun keakraban seperti mencari simpul dan juga mendengarkan cerita perjalanan hidupnya. Alhamdulilah saya mendapatkan pembelajaran baru tentang literasi digital dan komunikasi”, ujar salah satu peserta, Ibu Nefi.

Kegiatan pelatihan bertajuk Pelatihan Komunikasi Antar Personal (KAP) dan Literasi Digital Kesehatan dalam upaya memastikan diri kebal hoaks tersebut merupakan komitmen bersama lintas sektor untuk memperkuat upaya kesehatan masyarakat di Kabupaten Pacitan. Pelatihan ini menggunakan modul KAP yang didesain oleh Risang Rimbatmaja dari UNICEF Indonesia dan modul kebal hoaks yang didesain oleh ICT Watch. Setelah sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan di Kota Bandung, Kabupaten Kulon Progo, dan Kota Surabaya dengan diikuti total lebih dari 400 peserta, kini berkat dukungan dari Mercure Jakarta Cikini dan Ibis Styles Jakarta Simatupang, Portkesmas mendapatkan kesempatan untuk membawakan pelatihan dengan tema serupa di Balai Desa Dadapan, Kabupaten Pacitan pada 14 Mei 2023. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 150 perwakilan tenaga promosi kesehatan dan kader kesehatan se-Kabupaten Pacitan.

Mari ikuti terus kegiatan Portkesmas dalam pelatihan Komunikasi Antar Pribadi di kota-kota berikutnya! Jangan lupa bila instansi anda ingin berkolaborasi dapat menghubungi kami!

#Portkesmas


judi

Kolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kota Makassar, Portkesmas bersama ICT Watch Perkuat Tenaga Promosi Kesehatan dan Kader Kesehatan se-Kota Makassar

20 Mei 2023 – Portal Kesehatan Masyarakat atau Portkesmas menyelenggarakan kegiatan pelatihan tenaga promosi kesehatan dan kader kesehatan se-Kota Makassar yang bertajuk pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dan Literasi Digital Kesehatan. Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Portkesmas bersama Dinas Kesehatan dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Kota Makassar didukung oleh Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, Pemerintah Kota Makassar, Rumah Sakit Bhayangkara Makassar serta didukung pula oleh hotel berbintang di kawasan Jakarta yaitu Jakarta yaitu Mercure Jakarta Cikini dan Ibis Styles Jakarta Simatupang. 

Ibu Sunarti, S.ST selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Makassar mengawali kegiatan dengan memberikan semangat kepada seluruh elemen tenaga promotor kesehatan dan kader kesehatan “banyak masyarakat yang seringkali bingung, ini anak saya mau diimunisasi, anak saya mau disuntik, ada BIAN, ada BIAS, nah itu menjadi peran kita bersama terutama kader-kader di masyarakat bagaimana memberikan pemahaman di tengah masyarakat guna meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di Kota Makassar”, ungkapnya. 

Nur’aini Exie Kusuma Wardani atau yang kerap disapa Exie memimpin jalannya kegiatan pelatihan yang bertempat di Aula Rumah Sakit Bhayangkara Makassar tersebut. Sebagai fasilitator dari pelatihan, Exie mengajak para peserta untuk membuka kegiatan dengan permainan. “Sama halnya ketika kita mengedukasi masyarakat, mulailah dengan membangun suasananya agar masyarakat semangat dan melihat kegiatan kita sebagai sesuatu yang menyenangkan… Pemahaman masyarakat dapat disisipkan sedikit demi sedikit, tapi ketika hati tidak terbuka, perhatian tidak tertuju, pikiran tidak terfokus, maka pemahaman dan perubahan perilaku akan sulit dicapai”, tambahnya.

Pelatihan KAP difasilitasi oleh dr. Dhea Mangun, Mohammad Alief Iqra, dr. Basra Amru, Nur’aini Exie Kusuma Wardani, dan Naaila Afifah dari Portkesmas. Pelatihan meliputi pengenalan prinsip-prinsip KAP mencakup praktik dan pengenalan alat bantu seperti modul, permainan, dan contoh kasus yang diberikan kepada peserta agar dapat digunakan ketika berinteraksi dengan masyarakat. “Dalam KAP pastikan kita semua mengetahui bahwa penting menerapkan prinsip-prinsipnya setiap kali berinteraksi dengan masyarakat, sehingga tidak hanya dibangun keakrabannya ketika di Posyandu dan Puskesmas saja.” tambah Naaila, Spesialis Program Portkesmas.

Dalam membangun keakraban dengan warga, peserta diingatkan pentingnya memahami bahwa warga masyarakat memiliki pemahaman dan tidak jarang menutup diri terhadap pemahaman yang baru. Selain itu, dr. Dhea Mangun menjelaskan kepada peserta bahwa untuk mengejar perubahan perilaku, lebih penting untuk mendengarkan dibandingkan berbicara, “mendengarkan pun ada banyak tekniknya, kita tentu harus menggali dan memastikan bahwa warga masyarakat yang ingin kita ubah perilakunya, memiliki rasa memiliki dari isu kesehatannya. Dengan adanya rasa memiliki, maka kita dapat lebih mudah mengubah perilaku masyarakat. Bagaimana caranya untuk mencapai hal tersebut? Kita harus lebih dulu mendengarkan, kita harus lebih dulu bertanya.“ tambah dr. Dhea. 

Pelatihan KAP dilanjutkan dengan workshop dan penjelasan modul kebal hoaks oleh ICT Watch yang diwakilkan Savero Dwipayana didampingi Mohammad Alief Iqra, Spesialis Program Portkesmas. “Hoaks membutuhkan waktu yang sangat singkat untuk menyebar, sementara itu klarifikasinya sangat lambat bahkan bisa 10 kali lebih lambat untuk menyebar dibandingkan hoaks itu sendiri. Oleh karena itu lebih baik kita menahan diri, tetap sabar, dan tenang sebelum meneruskan pesan. Bahkan lebih baik kalau kita bisa memverifikasi kebenaran informasi tersebut”, tambahnya. Untuk mengecek kebenaran informasi kini sudah mudah, Alief menjelaskan misalnya dengan meneruskan pesan yang diduga hoaks kepada Whatsapp Bot Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan alat bantu lainnya yang lengkapnya dapat dicek di https://s.id/cekhoaks. “Verifikasi hoaks menjadi kemampuan yang sangat penting mengingat Ibu dan Bapak tenaga promosi kesehatan dan kader kesehatan harapannya menjadi sosok yang sangat dipercaya di tengah masyarakat, terutama tentang isu kesehatan. Caranya pun mudah dan dapat kita praktekkan sehari-hari layaknya berbicara dengan sanak saudara kita melalui media sosial”, ungkap Alief, Spesialis Program Portkesmas.

Kegiatan pada hari Sabtu, 20/5 tersebut diikuti dengan aktif oleh para peserta. “Dari kegiatan ini kita semua dapat belajar, mulai dari permainan-permainan yang dapat saya gunakan ketika saya terjun ke Posyandu sebagai kader untuk membangun keakraban dengan masyarakat sampai dengan link-link dan nomor Whatsapp yang dapat membantu kita cek dan ricek hoaks”, ujar salah satu peserta, Ibu Albertina.

Kegiatan pelatihan bertajuk Pelatihan Komunikasi Antar Personal (KAP) dan Literasi Digital Kesehatan dalam upaya memastikan diri kebal hoaks tersebut merupakan komitmen bersama lintas sektor untuk memperkuat upaya kesehatan masyarakat di Kota Makassar. Pelatihan ini menggunakan modul KAP yang didesain oleh Risang Rimbatmaja dari UNICEF Indonesia dan modul kebal hoaks yang didesain oleh ICT Watch. Setelah sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan di Kota Bandung, Kabupaten Kulon Progo, Kota Surabaya, dan Kabupaten Pacitan dengan diikuti total lebih dari 500 peserta, kini berkat dukungan dari Mercure Jakarta Cikini dan Ibis Styles Jakarta Simatupang, Portkesmas mendapatkan kesempatan untuk membawakan pelatihan dengan tema serupa di Aula Tribrata Rumah Sakit Bhayangkara Makassar pada 20 Mei 2023. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 150 perwakilan tenaga promosi kesehatan dan kader kesehatan se-Kota Makassar

Mengenai Portkesmas

Portkesmas atau Portal Kesehatan Masyarakat merupakan organisasi nonpemerintah yang aktif melakukan advokasi secara multi stakeholder untuk memperoleh dukungan strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia melalui berbagai program yang dilakukan.

Fokus Portkesmas saat ini adalah dalam penguatan lima pilar Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial yakni :

  • Promosi Kesehatan.
  • Kesehatan Lingkungan.
  • Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana.
  • Gizi.
  • Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Pendekatan advokasi dan edukasi yang dilakukan Portkesmas juga melalui kolaborasi multi stakeholder dalam ranah literasi digital dan tata kelola Internet guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis masyarakat Indonesia di era digital. Maka dengan demikian transformasi digital di Indonesia akan menjadi hal tak terpisahkan dalam penguatan lima pilar UKM esensial. Ikuti langkah Portkesmas dalam menguatkan upaya kesehatan masyarakat di www.portkesmas.com 

#portkesmas


judi

Portkesmas Berkomitmen Untuk Tingkatkan Layanan Kesehatan Inklusif melalui Kolaborasi dengan Komisi Nasional Disabilitas


14 Juni 2023 – Dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan yang inklusif, Portkesmas menginisiasi diskusi daring bersama rekan-rekan dari Komisi Nasional Disabilitas. Diskusi daring ini dihadiri oleh Bapak Eka Prastama W., Bapak Ibnu Fath, dan Bapak Dodik dari Komisi Nasional Disabilitas.

Komisi Nasional Disabilitas dan Portkesmas memiliki semangat yang sama untuk meningkatkan inklusivitas dalam layanan kesehatan. Kedua lembaga ini sepakat bahwa layanan kesehatan inklusif dapat tercapai bahkan di tingkat layanan primer tanpa mengandalkan fasilitas yang mahal atau mewah. Hal ini menjadi fokus utama dari kampanye, sebagaimana yang disampaikan oleh dr. Michael Pratama, Spesialis Program Portkesmas.

Bapak Eka mengajak untuk mulai menjalin kolaborasi dengan daerah setempat guna memperkuat pemahaman dan komitmen terhadap isu ini di masing-masing wilayah. Pendekatan kolaboratif ini bertujuan untuk mendukung keberlanjutan upaya layanan kesehatan yang inklusif.

Diskusi tersebut juga membahas strategi kampanye daring dan luring guna memperkuat advokasi. Meskipun mencapai inklusivitas di seluruh Indonesia adalah perjalanan panjang, namun dengan kolaborasi dan kerjasama dari berbagai pihak, realisasi tujuan tersebut bukanlah hal yang tidak mungkin.

Ikuti perkembangan Portkesmas dalam mendukung inklusivitas di www.portkesmas.com.



judi

Kolaborasi dengan Puskesmas Sukarasa, Portkesmas Perkuat Kader Kesehatan Kelurahan Sukarasa dengan Materi Komunikasi Antar Pribadi

24 Juni 2023 – Portal Kesehatan Masyarakat atau Portkesmas kembali melatih kader kesehatan  yang bertajuk pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP). Kegiatan kali ini merupakan kolaborasi Portkesmas bersama Puskesmas Sukarasa, Kota Bandung yang menghadirkan lebih dari 30 kader-kader kesehatan dari 9 posyandu se-Kelurahan Sukarasa dan dibuka oleh Bapak Suharyanto selaku Sekretaris Camat Kecamatan Sukasari. Kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian jambore kader posyandu kelurahan Sukarasa. 

Naaila Afifah Mahali selaku Spesialis Program Portkesmas menyambut baik undangan kolaborasi dari Puskesmas Sukarasa melalui ibu Irma sebagai kelanjutan dari kegiatan pelatihan KAP yang diadakan Dinas Kesehatan Kota Bandung bersama Portkesmas pada 20 Maret 2023 lalu. “Kegiatan pelatihan KAP yang merupakan 1 dari 25 kompetensi kader penting untuk menjadi penyegaran karena kader adalah ujung tombak perpanjangan tangan Puskesmas di tengah masyarakat.”, pungkasnya. 

Kegiatan pelatihan ini difasilitasi oleh dr. Dhea Mangun, Nur’aini Exie Kusuma Wardani, Naaila Afifah Mahali, dan dr. Aditya Putra. Pelatihan meliputi bermain peran, pengenalan prinsip dasar KAP, serta diakhiri dengan sesi praktek dimana peserta diberikan kesempatan mengedukasi dengan menerapkan prinsip yang telah dibahas bersama. Alat bantu seperti modul, permainan, dan contoh kasus juga diberikan kepada peserta yang dapat digunakan untuk menerapkan KAP di tengah masyarakat. 

Dalam membangun keakraban dengan warga, peserta diingatkan pentingnya menjaga komunikasi dengan masyarakat dengan sumber informasi yang shahih. dr. Dhea Mangun selaku Spesialis Komunikasi Portkesmas menyampaikan bilamana didapat pertanyaan dari masyarakat yang belum bisa dijawab oleh kader, jangan sungkan untuk mencari jawabannya lebih dahulu sebelum menjawab masyarakat. “Agar lebih percaya diri dalam mengedukasi masyarakat, penting untuk kita mempersiapkan diri sebaik mungkin dengan ilmu dan pengetahuan. Tapi bila didapat pertanyaan yang tidak dapat dijawab, ambillah waktu untuk berkoordinasi dengan dokter dan tenaga kesehatan di Puskesmas sebelum kemudian menjawab masyarakat di kesempatan lain.”, tambah dr. Dhea. 

Edukasi kepada masyarakat haruslah berprinsip kepada usaha terjadinya perubahan perilaku. dr. Aditya Putra selaku Direktur Program Portkesmas menyampaikan bahwa di akhir penyampaian komunikasi kesehatan kepada masyarakat, harus diakhiri dengan penguncian komitmen yang berasal dari masyarakat. “Kunci komitmen bukanlah dicapai dengan kita bertanya dengan jawaban mau atau tidak dan ya atau tidak, saja. Tetapi masyarakat harus bisa mengulang pesan kunci dari perubahan perilaku yang diharapkan.”, ungkap dr. Aditya.

Nur’aini Exie mengajak kader-kader posyandu untuk dapat menerapkan apa yang sudah didapat dalam situasi baik penyuluhan individu maupun kelompok. “Permainan ada banyak tapi dapat digunakan lebih banyak dalam penyuluhan kelompok. Sementara itu untuk penyuluhan individu, bangun keakraban dapat dicapai dengan prinsip-prinsip yang justru lebih bisa mendekatkan 1 pribadi dengan pribadi yang lain, seperti obrolan informal, mencari simpul, dan komunikasi non-verbal.”, tambah Exie.

Kegiatan yang dihadiri kader posyandu se-Kelurahan Sukarasa tersebut penuh dengan keseruan dan partisipasi aktif. “Kita sering mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang isi dari materi kesehatannya tapi untuk metode atau cara menyampaikan informasi kepada masyarakat, baru kali ini. Kegiatan hari ini alhamdulilah sangat bermanfaat dan memberikan kami para kader kemampuan untuk dapat menyampaikan informasi dengan cara yang lebih dapat diterima masyarakat.” ungkap salah satu peserta, Ibu Nurhayati.

Pelatihan ini menggunakan modul KAP yang didesain oleh Risang Rimbatmaja dari UNICEF Indonesia. Setelah sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan di Kota Bandung, Kabupaten Kulon Progo, Kota Surabaya, Kabupaten Pacitan, Kota Makassar, Kabupaten Tulungagung, dan Kabupaten Trenggalek dengan diikuti total lebih dari 900 peserta, kini kegiatan pelatihan KAP diadakan dalam kolaborasi dengan Puskesmas Sukarasa, Kota Bandung.

Mengenai Portkesmas

Portkesmas atau Portal Kesehatan Masyarakat merupakan organisasi nonpemerintah yang aktif melakukan advokasi secara multi stakeholder untuk memperoleh dukungan strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia melalui berbagai program yang dilakukan.

Fokus Portkesmas saat ini adalah dalam penguatan lima pilar Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial yakni :

  • Promosi Kesehatan.
  • Kesehatan Lingkungan.
  • Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana.
  • Gizi.
  • Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Pendekatan advokasi dan edukasi yang dilakukan Portkesmas juga melalui kolaborasi multi stakeholder dalam ranah literasi digital dan tata kelola Internet guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis masyarakat Indonesia di era digital. Maka dengan demikian transformasi digital di Indonesia akan menjadi hal tak terpisahkan dalam penguatan lima pilar UKM esensial. Ikuti langkah Portkesmas dalam menguatkan upaya kesehatan masyarakat di www.portkesmas.com 

#portkesmas


judi

Kolaborasi dengan Forum Pelatih Komunikasi Antar Pribadi, dr. Aditya Latih 30 Kader Kesehatan se-Jakarta Pusat – Portal Kesehatan Masyarakat


15 September 2023 – Direktur Program Portal Kesehatan Masyarakat atau Portkesmas, dr. Aditya Putra ikut berpartisipasi melatih kader kesehatan se-Jakarta Pusat dalam rangkaian Pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) sebagai upaya penguatan respon stunting di Jakarta Pusat. Kegiatan yang bertajuk Orientasi KAP Bagi Kader Pembangunan Kesehatan dalam Percepatan Penanganan Stunting di Jakarta Pusat ini merupakan inisiatif Pemerintah Kota Jakarta Pusat dan Dinas Kesehatan Kota Jakarta Pusat yang dilakukan di Aula Pemerintah Kota Jakarta Pusat pada 15 September 2023 yang diikuti oleh lebih dari 30 orang perwakilan kader pembangunan kesehatan se-Jakarta Pusat.

dr. Aditya Putra berduet dengan Ibu Niken Mahendra, penggiat dari Neema Foundation dan sekaligus pelatih KAP. Berbekal alat bantu lagu, permainan, dan perumpamaan, kedua pelatih KAP ini berinteraksi dengan para peserta dengan meriah dan menarik. “Penting bagi para kader yang akan menerapkan KAP agar dapat mengalami sesi edukasi dengan KAP itu sendiri, oleh karena itu di awal pelatihan kami siapkan sebuah contoh penyuluhan yang menggunakan prinsip KAP sebelum kemudian kita bedah bersama dengan para peserta”, ungkap dr. Aditya.

Pelatihan meliputi mengalami sesi edukasi dengan KAP, pengenalan prinsip dasar KAP, dilengkapi dengan praktik dan cerita pengalaman di lapangan. Alat bantu seperti lagu, perumpamaan, permainan, dan contoh kasus juga diberikan kepada peserta yang dapat digunakan di lapangan. Kegiatan tersebut penuh dengan keseruan dan partisipasi aktif dari para peserta, terutama karena pembawaan yang menarik dari Ibu Niken. “KAP ini berarti bersenang-senang, tentunya kita sebagai penyuluh juga harus senang, bahagia baru bisa menularkan kebahagiaan tersebut kepada warga masyarakat” ujar Ibu Niken.

Kegiatan pelatihan bertajuk Pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) ini merupakan komitmen bersama lintas sektor untuk memperkuat upaya kesehatan masyarakat di Jakarta Pusat. Pelatihan ini menggunakan modul KAP yang didesain oleh Risang Rimbatmaja dari UNICEF Indonesia dan Kementerian Kesehatan. 

Mengenai Portkesmas

Portkesmas atau Portal Kesehatan Masyarakat merupakan organisasi nonpemerintah yang aktif melakukan advokasi secara multi stakeholder untuk memperoleh dukungan strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia melalui berbagai program yang dilakukan.

Fokus Portkesmas saat ini adalah dalam penguatan lima pilar Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial yakni :

  • Promosi Kesehatan.
  • Kesehatan Lingkungan.
  • Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana.
  • Gizi.
  • Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Pendekatan advokasi dan edukasi yang dilakukan Portkesmas juga melalui kolaborasi multi stakeholder dalam ranah literasi digital dan tata kelola Internet guna meningkatkan kemampuan berpikir kritis masyarakat Indonesia di era digital. Maka dengan demikian transformasi digital di Indonesia akan menjadi hal tak terpisahkan dalam penguatan lima pilar UKM esensial. Ikuti langkah Portkesmas dalam menguatkan upaya kesehatan masyarakat di www.portkesmas.com 

#portkesmas